(Lat. Adventus) artinya 'kedatangan.' Istilah ini dulu kala dipakai umum dalam Imperium Romawi untuk kedatangan kaisar yang dianggap sebagai dewa. Adven juga terkait dengan masa penantian Mesias oleh umat Israel dalam Perjanjian Lama. Berdasarkan latar belakang itu maka para pengikut Kristus memberi makna baru bagi 'adven' yakni untuk menyatakan kedatangan Tuhan Yesus. Bagi mereka bukan kaisar, melainkan Yesus sebagai Raja dan Tuhan yang datang. Bahwa Mesias yang dinantikan oleh umat Israel sesungguhnya telah datang dalam diri Yesus Kristus. Dia sudah datang dan akan datang.
Jelas, bahwa Minggu-minggu Adven merupakan masa persiapan bagi orang Kristen untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus. Kedatangan-Nya itu dipahami adalah pertama kali dalam bentuk bayi Yesus yang lahir di kandang Betlehem, yang dirayakan pada Hari Natal. Perayaan ini terus mengarahkan jemaat untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya kembali, yaitu pada akhir zaman.
Adven dirayakan selama 4 (empat) Minggu sebelum Natal yang ditandai dengan penyalaan lilin Adven (lilin Adven I warna ungu tua; Il warna ungu muda; III warna pink; IV warna merah muda. Perayaan Natal dimulai pada malam Natal tanggal 24 Desember, ditandai dengan penyalaan Lilin Natal berwarna putih, yang terus dinyalakan pada perayaan Natal pertama tanggal 25 Desember, Natal kedua tanggal 26 dan pada Hari Minggu sesudah Natal sebelum Hari Epifani.
Simbol Minggu Adven, seperti terdapat pada kain mimbar dan stola GPIB adalah Salib - Jangkar warna kuning gading di atas kain Warna Ungu muda.