GPIB jemaat "GLORIA" Bekasi
  • gloria.bekasi@gpib.or.id

Natal

Simbol Tahun Gerejawi
2 natal
Kata Portugis 'Natal' dari bahasa Latin Natalis (Dies Natalis) yang berarti Hari Lahir. Masyarakat dalam Imperium Romawi dahulu menggunakan istilah ini untuk kelahiran dewa Sang Surya; dies natalis invicti yang berarti hari kelahiran matahari yang panyembahan kaisar seragai dewa sepent matahari enemi kehormatannya sendiri sebagai 'tuhan' maka pada abad ke-3, kaisar Roma menetapkan perayaan hari kelahirannya pada 25 Desember. Di kemudian hari, ketika seluruh imperium Romawi di-Kristen-kan maka tanggal tersebut diambil alih dan disi dengan makna baru, yaitu sebagai Dies Natalis Yesus Kristus. Dalam hal ini Yesus dipahami sebagai Matahari Kebenaran, Terang dunia yang sebenarnya, Raja Alam semesta, Tuhan yang sanggup turun dari takhta-Nya. Karena itu, setiap tanggal 25 Desember selalu dirayakan sebagai Hari Kelahiran Yesus Kristus. Kapan Yesus lahir? Tidak ada yang tahu secara pasti. Ada yang melakukan perhitungan tanggal kelahiran Yesus bertitik tolak dari Lukas 1:26. Jikalau Tahun Baru Yahudi (awal bulan Tisyri) jatuh pada sekitar awal Oktober, maka bulan keenam jatuh sekitar bulan Maret. Apabila malaikat Gabriel datang kepada Maria pada akhir bulan keenam itu, maka akhir Desember (menurut kalender kita) adalah sembilan bulan sesudahnya. Ini sejalan dengan kalender Yahudi, bahwa bulan keenam dapat dihitung dari Paskah, sehingga sembilan bulan sesudahnya adalah bulan Desember - Januari. Artinya, kelahiran Yesus terjadi pada musim panas dan kandang di Betlehem sedang kosong karena domba-domba bisa bermalam di alam terbuka. Bertitik tolak dari Injil Matius (Mat 2), bahwa kelahiran Yesus terjadi sebelum Herodes Agung meninggal maka itu berarti Yesus lahir pada abad ke-4 Sebelum Masehi. Terkait ketidakpastian tanggal kelahiran Yesus seperti tersebut di atas maka gereja mula-mula menyepakati suatu tentang waktu untuk kelahiran Yesus Kristus, yaitu antara 25 Desember - 6 Januari. SUB OKTAF NATAL adalah sebutan untuk Hari Minggu di antara 25 Desember dan 1 Januari. Sering disebut Minggu I sesudah Hari Natal yang jatuh pada suatu tanggal sebelum 'Oktaf Natal' Sub Oktaf berarti' di bawah oktaf. OKTAF NATAL adalah Hari ke-8 sesudah 25 Desember, yaitu tepat pada tanggal 1 Januari. Tanggal ini penting, bukan saja karena menandai dimulainya Tahun Baru, tetapi menurut kesaksian Alkitab bahwa hari itu merupakan tanggal pemberian nama 'Yesus' bagi bayi Yusuf dan Maria ketika la disunat satu minggu sesudah la lahir (Luk. 2:21). Karena itu, kita beribadah pada malam akhir Tahun Lama dan permulaan Tahun Baru karena kita memahami bahwa Yesus Kristus yang telah lahir sebagai Matahari Kebenaran dan Terang Dunia akan menyertai kita mengakhiri tahun yang lama dan akan memuntun kita memasuki tahun baru. Dengan demikian, kita, akan berjalan dengan aman dan sejahtera sepanjang tahun karena di dalam Nama 'Yesus' (Penyelamat), kita akan diselamatkan. Simbol Hari Natal, Sub Oktaf dan Oktaf Natal adalah Palungan (kuning mas) yang di dalamnya bayi Yesus diletakkan, dilingkupi pelangi di atas kain warna putih.
Simbol Natal berganti pada Tanggal 5 Januari, Jam 18.00.
ARTI
Pelangi merupakan simbol dari kesetiaan dan cinta kasih Allah bagi isi dunia. Setelah peristiwa air bah yang menghancurkan bumi karena dosa manusia (Kej 9) maka Tuhan Allah menghadirkan pelangi sebagai tanda perjanjian-Nya dengan Nuh dan keturunannya (seluruh umat manusia) serta semua makhluk hidup lainya. Allah telah berjanji bahwa la tidak akan menghancurkan bumi ini lagi dengan air bah. Jadi, pelangi mengingatkan kita tentang kesungguhan Tuhan Allah untuk memenuhi dan menggenapi janji-janji-Nya. Dan hal itu, telah dipenuhi dan digenapi di dalam Yesus Kristus yang lahir sebagai seorang bayi dan terbungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Jadi, pelangi dan palungan mau menjelaskan bahwa Tuhan Allah, dalam kasih-Nya yang tiada tara telah menjelma menjadi manusia dalam luhan Yesus Kristus, supaya siapa yang, percaa kepada-Nya, tidak binasa melankan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Pelangi dan palungan juga mau menjelaskan tentang penebusan dan pembebasan yang dilakukan Allah karena kesetiaan pada janji-Nya dengan rela merendahkan diri dengan cara lahir di tempat rendah dan hina. Pembebasan dan penebusan Allah di dalam Yesus Kristus tersebut diperuntukkan tidak saja bagi orang-orang pilihan, tetapi juga kepada semua orang, dan bahkan seluruh ciptaan.
GPIB "GLORIA" BEKASI
Favicon
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (disingkat GPIB) adalah kumpulan persekutuan umat percaya Kristen Protestan di Indonesia. GPIB merupakan bagian dari Gereja Protestan di Indonesia (GPI) yang pada jaman Hindia Belanda bernama De Protestantse Kerk In Westelijk Indonesie.
GPIB jemaat "GLORIA" di BEKASI
MUPEL (Musyawarah Pelayanan) BEKASI
KANTOR SEKRETARIAT
GPIB jemaat GLORIA Bekasi
Jalan Kenanga IV Kav 37-38
Perumahan Jaka Permai
RT.006/RW.006A
Jakasampurna, Bekasi Barat
Bekasi, Jawa Barat 17145
  • 021 – 8841983 & 8854328
  • 021 – 88960519
  • gloria.bekasi@gpib.or.id
  • Selasa-Sabtu : 09.00 - 17.00 WIB

Copyright © 2025. GPIB GLORIA BEKASI. All rights reserved.

Church Web Design by
Madebyvk White