Sejarah Singkat

Sejarah GPIB Gloria

Tahun 1974 – 1977
Pekembangan kota Jakarta yang pesat sangat berpengaruh terhadap wilayah Botabek ( Bogor, Tangerang dan Bekasi) dan kota Bekasi menjadi pilihan warga untuk memnetap, PT Mas Naga Raya Estate, memanfaatkan peluang ini untuk membuka lahan pemukiman baru di desa Jakasampurna awal tahun 1974, yang sebelumnya adalah perkebunan karet, di mulai dengan wilayah pemukiman Jaka Permai awalnya bernama Perum Mas Naga Bekasi (Perumahan dimana GPIB Gloria Bekasi berada)

Tahun 1978-1979
Sampai dengan akhir bulan September 1978, jumlah penghuni Perum Jaka Permai baru berjumlah 20 Keluarga. Adrianus Manongga dan Temmy Warouw bersepakat untuk mengadakan kunjungan dari rumah ke rumah warga untuk mendata keluarga-keluarga Kristen yang ada di perumahan Mas Naga Bekasi yang kemudaian berganti nama menjadi Perum Jaka Permai.
Di mulai dengan 5 keluarga Kristen di Perum Jaka Permai tanpa memandang asal gereja atau denomisasi, bersepakat mengadakan Ibadah Keluarga setiap 2 minggu bergantian di rumah-rumah. Awal kegiatan berama ini di mulai dengan mengadakan Perayaan Natal bersama bertempat di rumah keluarga Ari A. Lolong, dengan pelayan firmat Pdt. Rumambi. Keluarga tersebut antara lain: Kel. Ari A. Lolong (GPIB), Kel. A. Manonggga (GKI Jabar), Kel. Haryadi (Gereja Pentakosta), Kel Temmy Warouw (GPIB), Kel. Nico Lolong (Gereja Katolik).
Jumlah keluarga Kristen semakin bertambah berdasarka kesepakatan bersama maka dibentuk pengurus pelayanan bersifat Oikumene yang di beri nama “Kebaktian Persekutuan”. Kebaktian dilaksanakan setiap 2 (dua) minggu yang dilayani oleh Pendeta dan Pastur secara bergantian.


Tahun 1980 – 1981

Pertumbuhan Pelayanan Oikumene “Kebaktian Persekutuan” berkembang pesat, anggota keluarga katolik bergabung dengan Paroki Bekasi. Sementara keluarga Kristen terbagi 2 (dua): kelompok pertama bergabung dengan Gereja Kristen Oikumene (GKO) dan membentuk jemaat GKO yang beralamat di Blok C Jaka Permai . Kelompok kedua yang sebagaian besar jemaat GPIB, membentuk persekutuan yang diberi nama “Warga GPIB Gideon Jakapermai” yang diketuai oleh Arie A. Lolong

Anggota Pengurus yang melayani Kebaktian Gideon pada saat pembentukan adalah :
Penasehat : Jan Eman dan M. L. Leleuri
Ketua : Arie Lolong
Wakil Ketua : Ny. Carla Lumoindong
Sekretaris : Ny. Helena Wimandjaya
Bendahara : Ny. Fien Manongga
Bidang Pelayanan :Drs. Adrianus Manongga (Koordinator)F. RahartanaNy. Poppy KailuhuNy. Mario Supardjo
Hubungan MasyarakatHarry PurbaNy. Mario Supardjo

Tanggal 14 Februari 1982 tersusun Pengurus Warga Jemaat GPIB Gideon dengan pembagian Wilayah Pelayanan sebanyak 6 sektor dan 3 Organisasi Bidang Pelayanan Kategorial (BPK Persatuan Wanita, Gerakan Pemuda dan K.A/K.R)
Pada tanggal 23 September 1981 dibentuklah Panitia Pembangunan dengan konsep Balai Pertemuan Jemaat yang digunakan untuk kebaktian dan kebutuhan pelayanan lainnya.


1983
Pertumbuhan pelayanan berjalan dengan pesat, jumlah warga jemaat semakin bertambah sehingga melalu beberapa kali percakapan dengan Majelis Sinode disepakati untuk melakukan pelembagaan Jemaat sesuai aturan-aturan yang ditentukan GPIB. Majelis Sinode menunjuk GPIB Jatipon untuk membantu proses pelembagaan.
Dengan keluarnya surat dari Majelis Sinode pertanggal 30 Maret 1983 yang ditandatangani oleh Pdt. F.W. Raintung dan Sekretaris Umum Pdt. G.J. Siahaenenia secara resmi pendewasaan dan pelembagaan Jemaat GPIB di Jakasampurna diberikan kepada Badan Pengurus yang sudah terbentuk.
Menindaklanjuti pembangunan Balai Pertemuan maka pada tanggal 9 April 1983 diadakan Ibadah segaligus peletakan batu pertama yang dipimpin oleh Pdt. J. Pondaag yang dihadiri juga oleh utusan Majelis Sinode dan PHMJ Jatipon
Pada tanggal 24 April 1983 merupakan tanggal dimana terbentuknya Majelis Jemaat GPIB Jatipon – Bajem Jakasampurna dan secara resmi Badan Pengurus Warga Jemaat GPIB Gideon dibubarkan dan semua diserahkan kepada PHMJ Jemaat Jatipon.
Salah satu Pendeta yang sangat membantu persiapan pelembagaan adalah Pdt. Emeritus J. F. K. Wattimena.
Nama “GLORIA” yang artinya “Kemuliaan Bagi Tuhan” akhirnya disepakati bersama untuk mengganti nama GPIB Gideon. Pada 
30 Oktober 1983 ditetapkan sebagai tanggal dimana GPIB Jemaat Gloria resmi dilembagakan yang langsung dipimpin oleh Ketua Majelis Sinode Pdt. B. Simauw, S.Th pada Ibadah pukul 17.00 WIB dan Pdt. Em. J. F. K. Wattimena ditetapkan sebagai Pendeta Konsulen di GPIB Jemaat Gloria Bekasi. Jumlah warga jemaat yang terdaftar saat pelembagaan adalah 146 KK dan jumlah Majelis Jemaat sebanyak 33 orang (17 Penatua dan 16 Diaken)

Dalam pertumbuhannya, GPIB Jemaat Gloria di Bekasi dilayani oleh para Pendeta:

Vikaris yang pernah melayani di Gloria pada masa Vikariat, baik tahun pertama atau tahun kedua:

Copyright GPIB Gloria Bekasi 2025